Sunday, December 18, 2016

Nama Penyakit Itu ‘Lupus’


Hasil gambar untuk lupus
Via webmd.com

Lupus atau SLE (systemic lupus erythematosus) adalah penyakit yang sampai sekarang tidak diketahui penyebabnya. Lupus sendiri seperti kebalikan dari penyakit HIV/AIDS, jika HIV/AIDS bekerja dikarenakan kurangnya autoimun yang dapat melindungi diri dari virus dengan menciptakan antibodi, lupus bekerja dikarenakan autoimun menyerang diri sendiri dengan menciptakan autoantibodi. Ya, lupus adalah akibat dari antibodi yang tidak tahu mana yang harus diserang dan mana yang harus dilindungi dalam tubuh penderitanya.
Biasanya lupus diidentikan dengan ruam kupu-kupu. Seseorang yang telah terkena lupus dapat terlihat saat ia flare dengan bentuk garis-garis merah diwajah yang menyerupai sayap kupu-kupu. Hal ini dapat terjadi karena lupus merusak setiap bagian dari tubuh, dari kulit, persendian, hingga organ dalam. Tingkat keseriusan dari penderita satu dan yang lain tidaklah sama. Ada beberapa orang dimana lupus hanya menyerang pada bagian tertentu yang tidak sampai menimbulkan kematian, namun dengan catatan tetap harus mendapatkan perawatan dan pengobatan, karena lupus adalah penyakit yang memiliki istilah flare (gejala semakin memburuk) dan remisi (gejala semakin membaik).
Penyakit kronis yang juga diderita oleh Selena Gomez ini tidak begitu terdengar akrab ditelinga masyarakat Indonesia pada umumnya. Pengidap lupus juga sulit untuk diketahui, ciri-cirinya tidak begitu kentara hingga mampu membuat orang lain menebak bahwa penderita adalah orang pengidap lupus. Meski tidak tampak dari luar, masyarakat harus tahu dan lebih peduli dengan pengidap lupus, karena penyakit ini sama berbahanya dengan HIV/AIDS dan kanker.
Penyakit misterius yang masih tidak dapat diketahui asal-usul penyebabnya ini memiliki obat yang hanya beberapa untuk direkomendasikan oleh AS Food and Drug Administration. Obat-obat tambahan juga diperlukan demi mencegah flare, retensi urin, infeksi, dan gangguan-gangguan yang mungkin dialami seusai kadar keseriusan pengidap lupus.
Penyebab kematian bagi pengidap lupus yang paling sering terjadi adalah akibat dari gagal ginjal. Sementara itu serangan jantung dan penyakit yang terkait dengan kardiovaskular juga menjadi pemicu selanjutnya. Maka dari itu pengobatan dan perawatan harus dilakukan dengan intensif dan benar, meski hal tersebut dapat menelan banyak biaya dan memakan waktu yang cukup lama.
Jika pengidap lupus adalah keluarga atau teman, atau bahkan anda sendiri, maka memberi motivasi itu penting adanya. Tidak ada seorang yang akan tersenyum bahagia setelah dirinya atau keluarganya didiagnosa mengidap suatu penyakit. Terlebih lagi penyakit kronis yang dapat mengancam jiwa. Merasa stress dan depresi tidak dapat dihindari, tetapi tetap harus dalam kadar normal, karena pengidap lupus yang depresi justru dapat menimbulkan gejala yang lebih membahayakan lagi. Keluarga pengidap lupus sekalipun juga tidak boleh memiliki rasa depresi yang berlebihan, karena hal itu akan mempengaruhi pengidap lupus tersebut secara tidak langsung.

Hasil gambar untuk depresi
Via depresi.net

Depresi dapat menimbulkan berkurangnya nafsu makan, lebih suka menyendiri, susah tidur, sedih, perasaan gelisah, dan lain sebagainya yang pada akhirnya akan menimbulkan berkurangnya energi dalam tubuh. Menerimanya dengan ikhlas adalah pelajaran pertama yang pastinya sulit untuk dilakukan. Tetapi dari sana perasaan-perasaan positif akan muncul, seperti pantang menyerah, terus berusaha, tetap berdoa, terus berobat, serta memandang hidup semakin berharga.
Bagi penderita lupus, mungkin lupus dapat mempengaruhi mata, kulit, darah, tulang, organ dalam, otak, gaya hidup dan bahkan memori anda. Tetapi jangan sampai lupus mempengaruhi semangat anda untuk bertahan, melawan, dan sembuh. Telah banyak yang mengidap penyakit ini, seperti yang kerab didengung-dengungkan setiap orang bahwa kita hidup tidak sendirian di dunia. Ada yayasan seperti Yayasan Lupus Indonesia dan Syamsi Dhuha Foundation yang siap mendukung hingga memberikan solusi untuk para pengidap lupus.
Karena penderita lupus hanya seseorang yang menderita lupus, ia bukan berarti orang yang tidak mampu berbuat apapun. Lupus bisa saja berubah menjadi sebuah anugerah, darisana terdapat pelajaran bagaimana seseorang harus belajar ikhlas, saling mendukung, menghargai hidup, dan pantang menyerah serta tidak putus asa. Yakin saja bahwa lupus bukan penghambat, melainkan musuh yang sanggup untuk bersahabat. Tentu hal itu sulit, tetapi karena itu sulit maka penderita lupus tidak boleh sendirian, harus selalu ada keluarga, dokter, dan para sahabatnya. -Rdn

No comments:

Post a Comment