Sejak awal zaman prasejarah, manusia selalu memiliki kebutuhan untuk membedakan diri antara lain. Pakaian, sepatu, alat-alat, perhiasan dan kosmetik merupakan cara pertama yang berhasil dilakukan untuk melakukan perbedaan tersebut. Tetapi lipstik di wajah adalah salah satu cara paling nyata dan mencolok untuk mengubah penampilan kita. Para pemburu mewarnai kulit mereka untuk lebih berbaur dengan lingkungan mereka, seorang pendeta dan asistennya menghiasi diri untuk menghormati Tuhan dan keyakinan mereka, dan orang-orang muda menggunakan segala cara untuk membuat mereka lebih cantik dan rapi dengan lawan jenis.
Setelah Mesir berhasil menyebarkan penemuan dan kemajuan mereka di seluruh Eropa, lipstik berhasil menemukan peminat, terutama yakni aktor dari Yunani dan kekaisaran Romawi. Semasa agama Kristen memegang kekuasaan di Eropa, lipstik menjadi sesuatu dari masa lalu yang hampir benar-benar dilupakan (Gereja Katolik mengutuk penggunaan kosmetik dan sering menghubungkan penggunaan lipstik merah dengan menyembah setan). Namun penggunaan lipstik mulai bangkit kembali di abad ke-16, yakni selama masa perubahan yang dilakukankan oleh Ratu Inggris Elizabeth I. Gaya busana, wajah putih dingin, dan bibir dicat cerah populer untuk beberapa waktu, tapi dengan cepat setelah itu lipstik jatuh ke margin dari masyarakat di mana lipstick digunakan hanya oleh perempuan kelas rendah dan pelacur. Tren ini tidak berubah selama beberapa abad, sampai revolusi industri dari akhir abad ke-19 berhasil membawa kembali lipstik komersial ke mode populer.
Dengan kemudahan manufaktur, harga rendah, kenaikan fotografi, dan pemasyarakatan oleh banyak aktris film terkenal, lipstik akhirnya menjadi biasa digunakan dalam dekade kedua abad ke-20. Pada saat itu, inovator berhasil menciptakan tabung putar-up modern, ahli kimia menciptakan resep lipstick yang mengkilap, dan fashion mulai mendikte tren lipstik populer dan warna.
Dalam masyarakat modern saat ini, lipstik dipandang sebagai salah satu fashion item yang paling penting. Lipstick yang murah, mudah digunakan, dan dapat membuat perubahan dramatis dalam tampilan dan kehidupan individu yang memakainya. Merek lipstik yang tak terhitung jumlahnya berjuang untuk menemukan formula dan gaya baru di seluruh dunia telah membawa kita ke titik di mana lebih dari 80% wanita di Amerika Utara menggunakan lipstik secara teratur, dan lebih dari 30% dari mereka memiliki 20 lipstik.
Lipstik tidak hanya berhasil mengubah cara kita melihat fashion, tetapi juga mempengaruhi banyak budaya selama berabad-abad terakhir dan ribuan tahun. Di beberapa daerah, lipstik sebagai kebutuhan karena tujuan pengobatan mereka (perlindungan bibir dalam kondisi kering dan berangin, perlindungan matahari, dll), dan di suatu tempat hanya menjadi bagian dari kehidupan (para istri kelas atas pada kehidupan masyarakat tradisional Jepang dilarang untuk bersosialisasi di masyarakat tanpa wajah penuh riasan).
No comments:
Post a Comment