Ciri Daging Ayam Yang Baik

Berikut adalah tips memilih atau membeli daging ayam yang baik:

1. Kulit atau permukaan luar ayam berwarna putih kekuningan, agak mengkilat, tidak ada memar kebiruan atau bercak-bercak hitam-merah-biru dibawah kulit.
2. Serabut otot atau yang kerap kita sebut daging berwarna putih agak pucat.
3. Bagian bawah ayam(ayam utuh) berwarna putih pucat.
4. Pembuluh darah diberbagai bagian tubuh ayam seperti leher, sayap, dan paha kosong alias tidak terisi cairan darah.
5. Tidak berbau atau kalaupun berbau, baunya seperti bau daging ayam segar sebagaimana kita kenal.
6. Bagian daging di daerah dada dan paha kenyal, jika ditekan terasa keras atau membal.
7. Hati berwarna pucat kekuningan sampai kemerahan, bukan hitam atau berwarna gelap.
8. Carilah kios yang menjual daging ayam secara khusus agar tidak terkontaminasi oleh parasit dari daging hewan lain.
9. Perhatikan kebersihan menjual di pasar.
10. Pilihlah penjual yang menja jualnya kedap air dan tidak ada air menggenang karena ini akan menjadi medium yang baik bagi bakteri patogen(penyebab sakit) dan bakteri pengurai (dekomposer) yang akan membuat daging ayam lebih mudah busuk.
11. Jika memungkinkan pilihlah tempat penjualan ayam yang bersih, bebas lalat, dan terhindar dari paparan debu secara langsung( misal di pinggir jalan yang terbuka dan ramai oleh kendaraan).
12. Belilah daging mentah, seperti ayam, kambing, dan sapi, pada akhir proses berbelanja(di pasar atau supermarket) agar daging tidak terlalu lama dibawa berkeliling dengan suhu yang kurang ideal. Daging sebaiknya dikemas dan diwadahi di kantung terpisah.
13. Segera setelah tiba dirumah, idealnya daging langsung dimasak, tetapi jika hendak disimpan terlebih dahulu dapat dimasukkan kedalam kulkas dengan suhu kurang dari 4 derajat celcius atau dibekukan dalam freezer dengan suhu -18 derajat celcius.
14. Sebelum diolah maupun disimpan daging ayam sebaiknya dicuci terlebih dahulu. Khusus pada daging yang akan dibekukan dianjurkan untuk dipotong-potong terlebih dahulu agar proses pembekuan merata.

Sumber: Dikutip dari buku: DNA Cantik karya Tauhid Nur Azhar